Perguruan Islam Pondok Tremas telah menelurkan Ribuan
Alumninya dan telah tersebar di penjuru nusantara,dari sekian banyak alumni
yang telah berada di tengah masyarakat diantaranya ada yang menjadi Kyai
pemangku pesantren, pejabat tinggi,intelektual,wirausahawan dan tokoh- tokoh
yang lain yang tengah berjuang dimasyarakat.
Salah satu alumni Pondok Tremas yang saat ini fokus pada
pembinaan umat,yakni KH.Haidar Muhaiminan Gunardo ,Pengasuh Pesantren Kyai
Parak bambu Runcing Parakan,Temanggung jawa Tengah.
Wartawan pondoktremas.com berhasil mewawancarai beliau
di kediamanya baru baru ini, berikut profil tentang KH.Haidar Muhaiminan yang
sekaligus sebagai Mursyid Toriqoh Mu’tabaroh Asyadziliyah dauroh Jawa Tengah
ini.
K.H. Haidar Muhaiminan Gunardho adalah Putra dari Ulama’
Kharismatik Jawa Tengah yakni Mbah Minan ( KH.Muhaiminan gunardho ) beliau
putra ketiga dari enam bersaudara ,KH.Haidar memiliki latar belakang agama yang
sangat kental. Dua belas tahun waktunya dihabiskan di Pondok Pesantren.
Santri Nakal
Beliau Nyantri Di Pondok Tremas dibawah asuhan KH.Habib
dimyathi dan KH.Harist Dimyathi.
Di Pondok Tremas ini beliau bertempat tinggal di asrama
garuda ( saat ini asrama Al Ghozali ),Selama nyantri di Pondok Tremas, “Saya
termasuk santri yang paling sering ditimbali dan didoakan oleh para kiai
Tremas, karena waktu itu saya termasuk santri sangat nakal,” kenang Kyai
Chaidar.
Namun kenakalannya tentu tak sama dengan anak-anak remaja
zaman sekarang, yang sampai melakukan hal yang sangat negatif. beliau memiliki
batasan-batasan atas kenakalan yang dilakukannya. Bahkan, selama nyantri di
Tremas beliau tergolong santri yang cukup pintar dalam memahami pelajaran.
‘Hobi saya sejak kecil,sudah memegang mini-cross.
Kemudian saya beralih ke motocross 250 cc.di Tremas pun saya sering
Nyopir mobile Kyai habib,sering saya bawa ke melati dengan teman teman.”kenag
beliau.
“Saya sering keluar Pondok tanpa izin alias kabur”tambah
beliau dengan nada bercanda.
Menurut beliau,selama nyantri di Pondok Tremas.beliau
mendapatkan banyak hal yang belum pernah di jumpainya di tempat lain.apalagi
oleh Kyai Habib,Beliau sering dipanggil ke Ndalem karena Ulah nakalnya.
Kepada Reporter pondoktremas.com,Beliau sempat Bercerita
panjang lebar dan bernostralgia mengingat –ingat masa mudanya selama nyantri di
Pondok Tremas.
“Bagi saya,Tremas adalah rumah kedua saya,Kyai habib,Kyai
harist,kyai hasyim beliau semua adalah ayah –ayah saya”.ungkap beliau.
KH.Haidar nyantri di Tremas selama kurang Lebih 6
tahun,Setamat dari Tremas, kyai Chaidar melanjutkan nyantrinya di Pondok
Lirboyo Kediri selama 6 tahun pula.pada tahun 1997 beliau menikahi Nyai
Durrotus Sa’adah asal Cirebon jawa barat.
Keinginanya untuk kembali sowan ke Tremas sebetulnya sudah
sejak lama,akan tetapi kesibukan beliau yang begitu padat hingga keinginan
tersebut masih belum terlaksana.
Menjadi Mursyid Toriqoh
Kesibukan Beliau saat ini selain sebagai Pengasuh
Pesantren,sekaligus Sebagai Mursyid Thoriqoh Syadziliah yang memiliki wewenang
untuk membai’at jamaahnya. Abah beliau,KH.Muhaiminan yang mewariskannya sesaat
sebelum wafat pada tahun 2007 silam.
Beliau dulu adalah santri yanh paling nakal ,akan tetapi
sekarang Jamaah Thoriqotnya berjumlah ribuan dan tersebar di berbagai daerah di
Indonesia Khususnya jawa tengah.
KH.Habib Dimyathi pernah berpesan kepada Kyai haidar yang
sampai saat ini masih selalu diingat oleh beliau,”Ketika pulang dari
pondok,janganlah kamu langsung terjun ke masyarakat dulu.tunggu 1 atau 2 tahun
lagi karena kamu belum tahu masyarakat yang akan kamu pimpin seperti
apa”.demikian Ngendikane KH.Habib Dimyathi.
K.H. Haidar Muhaiminan Gunardho
Ass. Mohon dapat diberi tahu, mujadahan Kh Khaidar Muhaiminan di Parakan hari apa nggih, Suwun. Wass
BalasHapusTiap hari rabu kliwon
BalasHapusTiap hari rabu kliwon
BalasHapusNyuwun nomer hp pak nyai .Suwun
BalasHapusUntuk baiatan apa ada hari khusus apa bebas setiap harib
BalasHapus